Reporter: Lexson Kotanย
Larantuka | portaldesa.co.id – Pembuatan Batu Bata salah seorang warga RT 15 / RW 03 Desa Pululera Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flotim, Rabu (10/8/2022).
Dengan sapaan Pelipus Tukan, sebagai seorang petani dengan mengisi waktu di musim semi setelah panen padi, sudah kurang lebih dua minggu mengerjakan batu bata dengan alat yang seadanya tanpa bantuan mesin.
Pelipus menceritakan cara pembuatan batu bata dengan cara tradisional saat di temui portaldesa.co.id di kediaman nya.
Alat yang digunakan yaitu pacul, sekop dan alat cetak, yang terbuat dari kayu. Adapun beberapa proses mulanya tanah di gali kemudian di masukan air, di injak dan rendam selama 12 jam atau satu malam. Keesokan harinya di mulai dengan pengecetakan mengunakan mal atau papan dengan ukuran panjang:25 cm, lebar 10 cm, serta tebal 8 cm.
Lanjutnya, adonan tanah juga tidak di capuri atau dimasukan dengan bahan lain seperti dedak atau sekam padi,” kata Pelipus, karena dapat menyebabkan ronga pada saat di bakar atau di oven, sehinga dapat menyebabkan bata merah mudah patah atau rapuh.
Setelah dicetak dibiarkan kering dalam beberapa hari dan dibersihkan pada setiap sisi bata mengunakan parang, setelah itu dimasukan kedalam oven dan dibakar selama dua blas jam hinga bata berwarna merah.
Dalam sehari pelipus bisa mencetak 200 buah bata, dengan nilai jual satu bata yang sudah di oven Rp 1000,” kata Pelipus, ada yang sudah memesan 10.000 buah bata.
Dengan membuat batu bata dan hasilnya di jual untuk menambah perekonomi keluarga dan membeli kebutuhan keluarga sehari-hari,” ungkapnya.(lk)