Jakarta | portaldesa.co.id – Rizki Putra Sandika, Ketua KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) yang baru terpilih di Kota Cilegon, dituduh melakukan penyerangan terhadap Jurnalis media online lokal bernama Azharudin, yang juga anggota Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka) di Banten. Dugaan insiden intimidasi berujung penyerangan fisik terjadi pada Jum’at, 17 Maret 2023.
Peristiwa itu diduga berawal dari sebuah artikel berita terkait pemilihan Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) KNPI di Kota Cilegon, dimana Rizki Putra Sandika dikabarkan terlibat perebutan kekuasaan, yang berujung Azharudin melaporkan penyerangan tersebut ke Polsek Cilegon dan menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit RSUD Cilegon setelah penyerangan tersebut.
“Saya sudah melapor dan sudah memberikan keterangan. Saya berharap kekerasan terhadap Jurnalis tidak pernah terjadi lagi, dan pelaku bisa dimintai pertanggungjawaban sesuai hukum. Saya masih merasakan sakit di daerah yang terkena”, ungkap Azharudin kepada Wartawan pada hari Sabtu 18/3/2023.
Dalam konfirmasi terpisah, Polres Cilegon menyatakan, telah menerima laporan adanya dugaan penyerangan oleh Ketua KNPI yang baru terpilih di Kota Cilegon. Saat ini polisi sedang mengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti.
“Laporan sudah kami terima tadi malam, dan nomor laporan sudah kami keluarkan. Selanjutnya akan kami periksa saksi – saksi dan kronologis kejadiannya”, ucap Kanit Reskrim Polres Cilegon, AKP Mohammad Nandar.
Sementara itu, saat dihubungi, Rizki Putra Sandika Ketua KNPI Kota Cilegon yang baru terpilih, membantah tudingan penyerangan di kamar hotel tersebut. Dia juga menyatakan, bahwa dia akan memberikan bukti untuk membuktikan bahwa dia tidak melakukan tindakan kekerasan.
“Itu tidak benar. Bukti akan berbicara sendiri”, kata Rizki Putra Sandika melalui pesan elektronik.
Azharudin menceritakan, peristiwa itu diduga dipicu oleh artikel beritanya tentang perebutan jabatan Ketua DPD KNPI di Kota Cilegon. Awalnya, artikel itu memberitakan hanya ada satu calon yakni Ariyanto, yang memperebutkan posisi itu. Rizki Putra Sandika, pesaingnya, tidak memenuhi persyaratan pencalonan. Namun, Rizki kemudian terpilih menjadi Ketua pemuda di Kota Baja tersebut.
Pada Jum’at, 17 Maret, sekitar pukul 13.30, Azharudin diundang oleh dua orang bernama IF dan AB ke Hotel Royal Krakatau di Cilegon, tempat berlangsungnya Kongres KNPI Kota. Setibanya di sana, Azharudin dibawa ke Kamar 309 yang menjadi markas sementara tim sukses Rizki Putra Sandika.
“Saya ke Kamar 309, lalu saya ditanya tentang artikel berita saya. Saya jelaskan bahwa saya hanya menerima siaran Pers dari pejabat KNPI. Mungkin dia marah, dan DR menendang saya. Lalu, RPS memukul kepala saya. Tak lama kemudian, saat keluar kamar, RPS juga menendang kepala saya”, jelas Azharudin terkait dugaan penyerangan yang dilaporkannya ke Polisi.
Setelah dugaan aksi penyerangan tersebut, Azharudin mencoba untuk meninggalkan ruangan tetapi dicegah oleh mereka yang hadir. Karena dia kalah jumlah, dia memenuhi permintaan mereka. Namun, ia berhasil mengirimkan pesan duka kepada teman – teman Jurnalisnya di Kota Cilegon.
Jum’at sekitar pukul 15.00, dua Wartawan lainnya datang untuk mengevakuasi Azharudin dari kamar hotel. Menyusul cobaan itu, Azharudin langsung melapor ke Polres Cilegon atas kejadian tersebut dan menjalani pemeriksaan medis di RSUD RSUD Cilegon.(Arf)