Depok | portaldesa.co.id – Imam Budi Hartono Wakil Walikota Depok mengatakan, praktik puasa memiliki sejarah panjang dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Bang Imam menjelaskan, bahwa puasa merupakan ibadah yang kaya akan latar belakang sejarah. Bahkan Nabi Adam pun berpuasa, demikian pula para Nabi – Nabi lainnya, seperti puasa Ayyamul Bidh pada tanggal 13, 14, dan 15 penanggalan Hijriyah.
“Nabi Daud juga berpuasa satu hari dan berbuka pada hari berikutnya, seperti yang dilakukan para nabi lainnya”, ucap Bang Imam, saat menghadiri acara Tarhib Ramadhan 1444 Hijriah di Aula Teratai Lantai Satu Balai Kota Depok, Senin 20/03/23.
Lebih lanjut Wakil Walikota Depok menjelaskan, bahwa puasa merupakan ibadah yang dilakukan oleh semua Agama. Agama Hindu yang merupakan Agama tertua di Indonesia juga mempraktekkan Upavasa yaitu, istilah Sanskerta yang mengacu pada tradisi puasa masyarakat Hindu – Buddha Indonesia kuno.
Bang Imam menerangkan, bahwa Upavasa dalam agama Hindu berarti menahan diri dari makan dan minum, serta menahan diri dari hubungan seksual, yang mirip dengan puasa umat Islam.
“Di Indonesia, kata Upavasa digunakan oleh umat Islam untuk merujuk pada puasa. Namun, umat Islam menjalankannya pada rentang waktu tertentu, dari fajar hingga matahari terbenam”, ungkap Bang Imam.
Bang Imam menambahkan, bahwa Agama Buddha juga memiliki aturan puasa untuk mencapai Nirvana atau Surga, seperti halnya umat Kristen yang berpuasa sebelum Jum’at Agung. Puasa adalah praktik umum di antara berbagai komunitas agama di Indonesia, menjadikannya sebagai praktik budaya dan kebiasaan di negara ini.
“Oleh karena itu, puasa sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Ini adalah aturan yang harus kita ikuti, yang melarang kita untuk melakukan apa yang biasa diperbolehkan, seperti makan, minum, dan melakukan hubungan seksual pada waktu tertentu”, katanya.ย
“Semoga pemeluk agama lain menghormati kita yang sedang berpuasa”, pungkas Bang Imam.(Nawi)