Depok | portaldesa.co.id – Jumlah jemaah haji yang meninggal dunia tercatat mencetak rekor tertinggi dalam empat tahun terakhir. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, yang menyebut bahwa kematian tersebut didominasi oleh lansia dengan beragam latar belakang penyakit. Dalam konferensi pers virtual Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) pada tanggal 6 Juni 2023, Dante mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi ini.
Menurut Dante, dari hasil evaluasi hingga saat ini, terdapat 21 jemaah yang telah meninggal dunia. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir. Ia berharap bahwa angka ini tidak akan semakin meningkat dan pihak berwenang akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi situasi ini.
Sebagai informasi tambahan, hampir 50 persen dari penyakit yang diderita oleh para jemaah haji merupakan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan penyakit paru-paru. Meskipun demikian, Dante meminta para jemaah haji untuk tetap waspada terhadap risiko heatstroke atau keluhan lainnya di tengah prediksi cuaca yang semakin ekstrem.
Dalam menjaga kesehatan para jemaah, pemerintah telah menyediakan fasilitas berupa tombol panic button pada setiap smartphone jemaah. Jika jemaah mengalami nyeri atau sakit yang tidak tertahankan, mereka dapat langsung menekan tombol tersebut untuk mendapatkan bantuan dari posko kesehatan terdekat. Tenaga medis, termasuk nakes dan dokter, akan segera menangani kasus tersebut.
Dante mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan 1.917 tenaga kesehatan yang siap bersiaga untuk membantu para jemaah haji. Dari jumlah tersebut, terdapat 537 dokter dan 1.074 perawat. Selain itu, juga ada 316 dokter spesialis, dan ke depannya, rencananya akan melibatkan tenaga psikolog atau psikiater untuk memberikan dukungan mental kepada jemaah haji.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, juga menambahkan bahwa jemaah yang meninggal dunia akan secara otomatis dimakamkan di Arab Saudi. Muhadjir menjelaskan bahwa apabila ada jemaah yang meninggal di Madinah, maka mereka akan dimakamkan di Baqi, sedangkan yang meninggal di Mekkah akan dimakamkan di Ma’la. Semua proses pemakaman tersebut sudah diatur dan koordinasi antara pihak-pihak terkait.
Meningkatnya jumlah jemaah haji yang meninggal dunia menjadi masalah serius yang harus segera ditangani. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kesehatan para jemaah dan memberikan penanganan medis yang cepat. Meski demikian, penting bagi para calon jemaah haji untuk menjaga kesehatan mereka sebelum dan selama menjalani ibadah haji. Selain itu, pemerintah juga diharapkan terus meningkatkan sistem kesehatan dan keselamatan bagi jemaah haji guna mengurangi risiko yang mungkin terjadi di masa depan. (In)