Jakarta | portaldesa.co.id – Pemilihan umum adalah momen penting dalam kehidupan berdemokrasi sebuah negara. Pada Pemilu 2024, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, menegaskan pentingnya netralitas prajurit TNI dalam proses tersebut. Yudo Margono berharap agar Pemilu 2024 dapat berjalan dengan aman dan lancar, dan dia meyakini bahwa kunci keberhasilan tersebut adalah dengan memastikan TNI tetap berada pada posisi netral.
Dalam sebuah pernyataan pada tanggal 24 Juli 2023, Laksamana Yudo Margono mengaitkan contoh konkret dari netralitas prajurit TNI dalam Pemilu. Ia mencatat kasus pencopotan baliho bakal calon presiden Ganjar Pranowo, yang merupakan kandidat dari PDIP, di Kabupaten Muara Teweh, Kalimantan Tengah. Yudo menyebut tindakan pencopotan baliho tersebut sebagai salah satu bentuk nyata dari netralitas TNI dalam menghadapi Pemilu.
Dalam mengamankan netralitas ini, Laksamana Yudo Margono telah berkomunikasi dengan seluruh jajaran TNI. Ia menyampaikan pesan penting bahwa TNI harus tetap netral dalam Pemilu dan tidak boleh terlibat dalam dukungan atau pihak mana pun. Hal ini menunjukkan keseriusan pihak TNI dalam menjaga kemerdekaan dan integritas proses demokrasi di Indonesia.
Sebagai contoh konkrit, baliho Ganjar Pranowo yang dipasang di lahan milik Kodim 1013 Muara Teweh harus diturunkan karena mengacu pada prinsip netralitas TNI. Laksamana Yudo Margono menegaskan bahwa pencopotan baliho tersebut dilakukan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan melibatkan koordinasi dengan pihak yang memasang baliho tersebut, seperti perwakilan partai dan Satpol PP, bahkan dengan kehadiran Bupati Barito Utara.
Perlu dicatat bahwa Laksamana Yudo Margono juga membantah adanya pemaksaan dalam proses pencopotan tersebut. Netralitas TNI dalam Pemilu bukanlah suatu bentuk pemaksaan, melainkan sebuah komitmen yang harus dipegang teguh oleh setiap prajurit TNI.
Melalui sikap netral ini, TNI berusaha untuk menjadi kekuatan yang memelihara keamanan, stabilitas, dan ketertiban selama proses Pemilu. Dengan tidak terlibatnya TNI dalam dukungan politik, diharapkan Pemilu 2024 dapat berjalan tanpa gangguan yang dapat mengancam keutuhan proses demokrasi.
Laksamana Yudo Margono menekankan bahwa netralitas TNI merupakan hal yang harus dipahami dan diterapkan oleh setiap anggota TNI. Dalam konteks ini, pihak TNI akan terus melakukan sosialisasi dan pembinaan agar prajurit TNI memahami dan menghormati netralitas tersebut.
Sebagai warga negara Indonesia, kita semua berharap agar Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan damai, adil, dan jujur, sehingga hasilnya dapat mencerminkan suara rakyat yang merdeka dan berdaulat. Semua elemen masyarakat, termasuk TNI, memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam menjaga integritas proses demokrasi ini. Semoga Pemilu 2024 menjadi tonggak sejarah yang memperkuat dan memajukan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. (In)
