Malang | portaldesa.co.id – Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) berkoordinasi secara internal untuk merespons insiden tragis yang melibatkan seorang warga yang mengalami cedera parah akibat terjerat kabel di Jakarta Selatan. Sultan, seorang mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang, mengalami kecelakaan pada 5 Januari 2023 ketika kabel optik yang menjuntai di Jl Pangeran Antasari terjerat pada mobil yang dia kendarai bersama teman-temannya pada pukul 22.00 WIB malam.
Menyikapi peristiwa ini, Ketua Umum Apjatel, Jerry Mangasas Swandy, menyampaikan keprihatinannya terhadap kejadian tersebut. Apjatel sebagai asosiasi yang mewadahi perusahaan-perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi, mengaku tidak memiliki kewenangan untuk mencabut izin anggotanya. Namun, Apjatel berkomitmen untuk berkoordinasi secara internal guna menindaklanjuti insiden ini.
Jerry menegaskan bahwa sejak tanggal 5 Januari, dia tidak menerima laporan terkait situasi di Jl Pangeran Antasari dan berjanji untuk menanyakan hal ini kepada pengurus terkait di internal Apjatel.
Sementara itu, Ketua Apjatel Korwil Jabodetabek, Anton Febrian Belnis, menanggapi peristiwa ini dengan tegas dan menyatakan bahwa jika ada kabel optik yang mengganggu di jalanan, dia akan memerintahkan untuk memutuskan kabel tersebut demi menjaga keselamatan masyarakat.
Sultan, sang korban, telah mengalami penderitaan selama tujuh bulan sejak kecelakaan itu terjadi. Kondisinya sangat mengkhawatirkan karena tulang tenggorokannya putus dan saluran makanannya terpengaruh. Hingga saat ini, Sultan tidak dapat berbicara dan makan secara normal, dan paru-parunya juga terdampak. Keadaan ini telah mengganggu kehidupan normalnya dan berat badannya turun drastis.
Ayah Sultan, Fatih FH, berusaha mencari pertanggungjawaban dari perusahaan pemilik kabel fiber optik yang menyebabkan insiden ini. Pada 5 Juni 2023, ia mencoba mendatangi kantor perusahaan tersebut di Jakarta Pusat, namun upayanya terkendala karena perusahaan tidak dapat dihubungi. Situasi ini menyebabkan keluarga Sultan menghadapi kesulitan finansial karena biaya pengobatannya yang mahal.
Fatih berharap agar putranya bisa pulih sepenuhnya, namun saat ini yang diharapkan secara realistis adalah bantuan dan pertanggungjawaban dari pihak perusahaan. Ia bahkan terpaksa menjual rumahnya untuk membiayai pengobatan Sultan karena sudah tidak memiliki pilihan lain.
Dalam menghadapi insiden yang menyedihkan ini, Apjatel sebagai asosiasi perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi berusaha untuk mengatasi permasalahan internal dan berkomitmen untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.(Rz)