Jakarta | portaldesa.co.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menghapus sebanyak 417 unit bus TransJakarta yang sudah tidak terpakai dan terbengkalai. Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dari 417 bus tersebut, ada 22 bus yang pernah dijarah. Syafrin mengatakan bahwa 36 bus disimpan di Terminal Pulogadung dan sekitar 22 bus tersebut dijarah. Namun, proses hukum sudah berjalan dan penjarahnya sudah ditangkap, Selasa (14/3/2023).
Syafrin mengungkapkan bahwa kondisi 22 bus yang pernah dijarah tidak lagi lengkap karena beberapa bagian dari bus tersebut telah dijarah. Selain itu, 417 bus tersebut sudah mencapai batas jarak tempuh usia bus. Syafrin menjelaskan bahwa jika sebuah bus telah mencapai batas usia teknis, maka bus tersebut tidak layak lagi untuk digunakan. Oleh karena itu, 417 bus tersebut diusulkan untuk dihapus pada tahun 2018.
Syafrin menyebutkan bahwa pelelangan aset bus akan membuat harga turun sekitar 10-20 persen. Meskipun harga tersebut menurun, hal tersebut tidak membuat rugi karena usia bus sudah tidak layak lagi untuk digunakan. Berikut adalah rincian merek dan lokasi dari 417 unit bus TransJakarta yang akan dihapus:
- Kantor TransJakarta, Jakarta Timur: 21 unit merek Zhongtong (bahan bakar gas)
- Pool Pinang Ranti, Jakarta Timur: 9 unit merek Zhongtong (bahan bakar gas), 1 unit merek Yutong (bahan bakar gas)
- Pool Rawa Buaya, Jakarta Barat: 30 unit merek Hino (bahan bakar minyak)
- Pool Bus Sekolah Jek, Jakarta Timur: 34 unit merek Hyundai (bahan bakar gas), 23 unit merek Komodo (bahan bakar gas)
- Pool Pesing, Jakarta Barat: 29 unit merek Yutong (bahan bakar gas), 36 unit merek Ankai (bahan bakar gas), 29 unit merek Ankai (bahan bakar gas)
- Pool Bianglala, Tangerang Selatan, Banten: 33 unit merek Hino (bahan bakar minyak), 11 unit merek Mercedes (bahan bakar minyak), 25 unit merek Komodo (bahan bakar gas), 35 unit merek Hyundai (bahan bakar gas)
- Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur: 21 unit merek Inobus (bahan bakar gas)
- Terminal Pulogadung, Jakarta Timur: 18 unit merek Ankai (bahan bakar gas), 18 unit merek Inobus (bahan bakar gas).
Dalam proses penghapusan bus ini, pemerintah DKI Jakarta akan memperoleh keuntungan dari pelelangan aset bus tersebut. Meskipun harganya turun, hal tersebut tidak akan membuat kerugian karena usia teknis bus tersebut sudah tidak layak lagi digunakan. (Rz)
