portaldesa.co.id – Meta, perusahaan teknologi yang mengembangkan dan berinvestasi dalam metaverse, telah mengalami kerugian yang signifikan selama kuartal kedua tahun 2023. Menurut laporan dari Cointelegraph pada tanggal 31 Juli 2023, kerugian mencapai angka mencengangkan sebesar USD 3,74 miliar atau setara dengan Rp 56,1 triliun (asumsi kurs Rp 15.015 per dolar AS). Ini menambah total biaya yang telah dibebaskan oleh Meta untuk bisnis realitas virtual sejauh ini pada tahun yang sama menjadi USD 7,7 miliar atau setara dengan Rp 115,6 triliun.
Namun, tidak semua angka dalam laporan kuartal kedua 2023 ini menunjukkan tren negatif. Meskipun Meta melaporkan kerugian yang besar, pendapatan mereka naik sebesar 11 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Total pendapatan mencapai USD 31,9 miliar atau setara dengan Rp 479 triliun. Namun, hasil ini perlu ditinjau lebih lanjut untuk memahami bagaimana sektor-sektor bisnis individu perusahaan perlawanan.
Pendapatan Reality Labs, yang merupakan fokus utama Meta pada metaverse, mencatat angka yang lebih rendah dari yang diharapkan. Dalam dua tahun terakhir, pendapatan Reality Labs mencapai hanya USD 276 juta atau setara dengan Rp 4,1 triliun, menandakan penurunan hampir 40 persen dibandingkan dengan kuartal kedua tahun 2022. Menurut Susan Li, kepala keuangan Meta, penurunan ini disebabkan oleh penjualan headset virtual reality (VR) Quest 2 yang lebih rendah. Selain itu, pengeluaran departemen meningkat sebesar 23 persen, terutama disebabkan oleh pertumbuhan biaya kepegawaian.
Meskipun Meta tetap optimis tentang potensi metaverse dalam jangka panjang, mereka juga menyadari kebutuhan untuk fokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI) dalam jangka pendek. CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan kembali komitmen penuh perusahaan terhadap metaverse-nya dan investasi di bidang kecerdasan buatan. Dia juga mencatat bahwa kedua area tersebut saling tumpang tindih dan saling melengkapi, menunjukkan keyakinan mereka bahwa penggabungan teknologi ini akan mendukung pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang perusahaan.
Dalam menghadapi kekalahan besar di kuarter kedua 2023, Meta kemungkinan akan melakukan langkah-langkah strategis untuk memperbaiki performa keuangan mereka. Investasi lebih lanjut dalam inovasi teknologi, pengembangan produk yang menarik, dan upaya meningkatkan penjualan headset VR mereka dapat menjadi beberapa langkah yang diambil untuk memperkuat posisi mereka di pasar metaverse yang sedang berkembang pesat. Meski tantangan besar mungkin ada di depan, Meta berusaha untuk tetap menjadi pemain utama dalam perubahan besar ini menuju era metaverse. (In)
. Ini menambah total biaya yang telah dibebaskan oleh Meta untuk bisnis realitas virtual sejauh ini pada tahun yang sama menjadi USD 7,7 miliar atau setara dengan Rp 115,6 triliun.){kind=link}