back to top

Kelewat Percaya Diri? Mungkin Ada Trauma di Balik Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)

Depok | portaldesa.co.id – Gangguan kepribadian narsistik (NPD) sering kali dikaitkan dengan sikap narsis dan tingginya rasa percaya diri. Namun, menurut para psikolog, kondisi ini sebenarnya mengakibatkan kompleksitas yang lebih dalam, seperti kurangnya empati terhadap orang lain.

Di balik itu, terdapat berbagai kemungkinan penyebab NPD. Selain faktor genetik, NPD juga dapat dipicu oleh pola asuh yang berlebihan dalam memuja anak oleh orang tua. Dalam beberapa kasus, perilaku ini membuat anak merasa istimewa dan selalu berhak mendapatkan perlakuan istimewa dari lingkungannya.

“Secara genetik memang mungkin ada pengaruh, tetapi penelitian mengenai hal ini belum begitu kuat. Namun, pengaruh budaya atau pengalaman dengan orang tua juga dapat memainkan peran dalam perkembangan NPD. Misalnya, ketika orang tua terlalu memuja anaknya saat anak tumbuh besar,” jelas Anna Surti Ariani, seorang psikolog anak dan keluarga.

Dalam beberapa kasus lainnya, NPD dapat dipicu oleh pengalaman traumatis di masa lalu. Biasanya, gangguan kepribadian ini muncul saat seseorang telah mengalami kecelakaan atau situasi sulit yang harus dihadapinya sendiri. Akibatnya, pikirannya terprogram bahwa ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri tanpa bantuan dari orang lain.

“Bisa dikatakan bahwa mereka yang mengalami NPD sebenarnya merespons situasi-situasi yang mereka alami pada awal kehidupan mereka. Sebagai contoh, mereka mungkin pernah mengalami peristiwa traumatis sehingga mereka hanya bisa mempercayai diri sendiri,” jelas Nina.

“Mereka merasa bahwa mereka hanya dapat mengandalkan diri sendiri dan belum benar-benar pulih dari peristiwa traumatis tersebut. Selain itu, kurangnya perhatian dan komunikasi yang baik dari keluarga membuat mereka merasa bahwa mereka dapat menghadapi segalanya sendiri,” lanjutnya.

Dalam situasi lain, NPD dapat dipengaruhi oleh masalah kesehatan mental orang tua yang harus dihadapi sejak kecil.

“Terdapat juga kasus di mana orang tua memiliki masalah kesehatan mental, sehingga ketika anak tersebut tumbuh dewasa, ia mengembangkan gangguan kepribadian seperti NPD. Oleh karena itu, ada banyak kemungkinan penyebab yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan seperti ini,” tambah Nina.

Dalam mengatasi gangguan kepribadian narsistik, penting bagi individu yang mengalaminya untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Melalui terapi dan dukungan yang tepat, individu tersebut dapat memahami dan mengatasi akar masalah yang mendasari NPD, serta memperoleh alat yang diperlukan untuk mengembangkan hubungan yang sehat dengan orang lain. (In)

Popular

spot_img

More from author

Bikin Jabar Makin Istimewa, Dedi Mulyadi Lakukan Rotasi dan Mutasi Besar-Besaran

Bandung | portaldesa.co.id - Lakukan rotasi dan mutasi besar-besaran di lingkungan Pemerintah Provinsi, Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat rubah sejumlah Kepala Dinas, Kepala Badan,...

Ucapkan Selamat Mudik, Lurah Elin Imbau Warganya Untuk Tetap Menjaga Kondusifitas Lingkungan

Depok | portaldesa.co.id - Herliana Maharani (Elin) Lurah Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok imbau warganya yang akan akan melaksanakan mudik saat...

Bupati Pemalang Paparkan Misi 100 Hari: Wujudkan Kota Resik, Hijau, dan Apik dalam Silaturahmi Ramadan

PEMALANG | portaldesa.co.id โ€“ Dalam suasana penuh keberkahan bulan Ramadan, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Pemalang menggelar silaturahmi Ramadan di Masjid Al Mubarok,...

Ramadan Penuh Berkah, C.A.A.I.P Depok Kukuhkan Captain Dedy Susanto Sebagai Ketua Baru

Depok | portaldesa.co.id โ€“ Momentum Ramadan dimanfaatkan Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (C.A.A.I.P) Depok untuk mempererat jalinan silaturahmi dan memperkuat solidaritas antaranggota. Dalam suasana...