back to top

Kepala BKKBN Jabar dan Sekda Garut Lakukan Pemeriksaan Distribusi Bantuan PMT

Garut | portaldesa.co.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, dan Plt Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi, baru-baru ini meninjau langsung penyaluran bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam rangka penurunan stunting dan pengentasan daerah rentan rawan pangan di Kabupaten Garut. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

Nurdin Yana mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberikan dukungan dalam program penurunan angka stunting di Kabupaten Garut. Dalam kesempatan ini, sebanyak 40.159 keluarga atau KK menerima bantuan PMT. Ia berharap, bantuan tersebut dapat mengurangi beban biaya sehari-hari sehingga masyarakat penerima manfaat dapat memberikan asupan yang memiliki nilai gizi yang baik untuk anak-anak mereka.

Sebelumnya, Kabupaten Garut memiliki angka stunting sebesar 35%, namun melalui upaya konstruktif melalui program TOSS yaitu Temukan Obati Sayangi balita Stunting yang dilakukan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, dan dinas lainnya pada bulan Juni tahun lalu, angka stunting di wilayah tersebut turun.

Nurdin juga menyebutkan bahwa dinas pertanian memiliki program Harum Madu, yang merupakan program untuk menanam tanaman pangan di halaman rumah, sehingga dapat memberikan dukungan pada upaya penurunan angka stunting.

Sementara itu, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi, menyatakan bahwa pembagian bantuan pangan ini diberikan kepada keluarga berisiko stunting. Saat ini, bantuan tersebut sudah dibagikan secara serentak di 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Terdapat sekitar 1,6 juta keluarga berisiko stunting di Provinsi Jawa Barat, di mana 410 ribu keluarga memiliki risiko yang tinggi. BKKBN dan Badan Pangan Nasional bekerja sama untuk memastikan agar keluarga berisiko stunting tidak mengalami stunting kembali.

Dadi berharap bahwa Provinsi Jawa Barat dapat mencapai target penurunan angka stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Pihaknya fokus pada keluarga yang berisiko stunting agar dapat dicegah dari kondisi stunting. Masyarakat juga diberi edukasi bahwa mencegah stunting tidak memerlukan biaya yang mahal. Mereka dapat memanfaatkan potensi lokal seperti tanaman pangan seperti sayur-sayuran dan daun-daunan yang tersedia di Garut. Hal ini dapat membantu mencegah kasus stunting di wilayah tersebut. (NW)

 

Popular

spot_img

More from author

Bikin Jabar Makin Istimewa, Dedi Mulyadi Lakukan Rotasi dan Mutasi Besar-Besaran

Bandung | portaldesa.co.id - Lakukan rotasi dan mutasi besar-besaran di lingkungan Pemerintah Provinsi, Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat rubah sejumlah Kepala Dinas, Kepala Badan,...

Ucapkan Selamat Mudik, Lurah Elin Imbau Warganya Untuk Tetap Menjaga Kondusifitas Lingkungan

Depok | portaldesa.co.id - Herliana Maharani (Elin) Lurah Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok imbau warganya yang akan akan melaksanakan mudik saat...

Bupati Pemalang Paparkan Misi 100 Hari: Wujudkan Kota Resik, Hijau, dan Apik dalam Silaturahmi Ramadan

PEMALANG | portaldesa.co.id โ€“ Dalam suasana penuh keberkahan bulan Ramadan, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Pemalang menggelar silaturahmi Ramadan di Masjid Al Mubarok,...

Ramadan Penuh Berkah, C.A.A.I.P Depok Kukuhkan Captain Dedy Susanto Sebagai Ketua Baru

Depok | portaldesa.co.id โ€“ Momentum Ramadan dimanfaatkan Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (C.A.A.I.P) Depok untuk mempererat jalinan silaturahmi dan memperkuat solidaritas antaranggota. Dalam suasana...