Jakarta | portaldesa.co.id – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menyampaikan keprihatinannya tentang upaya pembegalan partainya yang ia pandang sebagai bagian dari kemunduran demokrasi. Pernyataan tersebut disampaikan AHY dalam acara Fisipol Leadership Forum di UGM, di mana dia menjadi pembicara utama dengan topik diskusi ‘Mampukah Kita Selamatkan Demokrasi di Indonesia?’, Jum’at (21/7/2023).
Dalam acara tersebut, AHY menyampaikan beberapa pandangan dan observasi tentang kondisi demokrasi di Indonesia saat ini. Dia menyoroti ancaman kemunduran demokrasi yang menjadi perhatian dalam beberapa waktu terakhir.
AHY mencontohkan situasi nyata tentang kemunduran demokrasi yang dialami oleh Partai Demokrat akibat campur tangan kekuasaan dalam dua tahun terakhir. Ia menyatakan keprihatinannya agar hal semacam ini tidak terjadi lagi di masa mendatang. Selain itu, AHY juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa partai lain juga dapat mengalami perlakuan serupa, dan dia menolak melihat partai atau organisasi lain mengalami nasib yang sama seperti yang dialami Partai Demokrat.
“Demi Demokrat bisa diperlakukan seperti ini, maka siapa pun bisa mengalami hal serupa,” tegasnya.
Dengan tegas, AHY juga mengingatkan bahwa semua partai politik, organisasi, atau lembaga kampus harus berhati-hati dan tidak boleh membiarkan kejadian serupa terjadi di lingkungan mereka sendiri.
Perlu dicatat bahwa Partai Demokrat saat ini mengalami ketegangan internal karena isu pengambilalihan kepemimpinan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) sejak 2022. Konflik ini mencuat kembali ketika kubu Moeldoko mengajukan peninjauan kembali (PK) terkait sengketa kepengurusan partai pada Maret 2023.
Dalam hal ini, AHY menyatakan keprihatinannya tentang kemunduran demokrasi yang terjadi di dalam partainya, dan dia berharap agar kondisi demokrasi di Indonesia dapat dijaga dengan baik demi kestabilan dan kedewasaan sistem politik negara.(Rz)