Reporter: Sawijan
Jakarta | portaldesa.co.id – Irjen Napoleon Bonaparte Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri menyebut senjata api (senpi) bagi polisi ibarat istri pertama.
Irjen Napoleon Bonaparte menanggapi pertanyaan seputar prosedur penggunaan (senpi) Senjata api bagi anggota Polri.
Prosedur tersebut ramai menjadi perbincangan menyusul baku tembak antara Bharada E dengan Yosua Hutabarat atau Brigadir J, di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Dalam insiden yang menewaskan Brigadir J beberapa pekan yang lalu. Diketahui, bahwa Bharada E menggunakan senpi jenis Glock 17.
Menurut Irjen Napoleon Bonaparte Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Senjata itu, dari (masa) pendidikan sudah dibilang, adalah istri pertama. Jadi, saya bilang sama istri saya, Anda cuma istri kedua,” kata Napoleon di PN Jaksel pada Kamis (21/7).
Senjata api adalah sebagai istri pertama anggota Polri tidak boleh digunakan oleh orang lain
Maksud Napoleon istri pertama tidak boleh dipakai orang lain, tidak boleh,” kata Napoleon.
Senjata api (senpi) memiliki merek, nomor, dan nama pemiliknya. Menurut terdakwa kasus dugaan penganiayaan terhadap M Kece itu.
Tidak boleh dititipkan, dipakai orang lain. Jadi, kalau itu terjadi, pelanggaran berat,” tutur Napoleon. Dibawa ke mana-mana, ke kamar mandi pun dibawa.
Napoleon lalu membeberkan syarat seorang anggota Polri mendapatkan senjata api.
Anggota Polri secara psikologis tak boleh temperamen dan harus mahir menggunakan senjata api yang dipegang. ucap Napoleon.
Pangkat dan jabatan anggota Polri memengaruhi kepemilikan senjata api. “Iya dong (pangkat dan dan jabatan berpengaruh),” kata Napoleon.
Kata Napoleon penggunaan dan kepemilikan senjata api diatur oleh pemimpin kesatuan masing-masing anggota.
Untuk penggunaan senjata itu semua diatur kebijakannya oleh pimpinan kesatuan dan departemen yang menanganinya. Contohnya kalau di Mabes itu Baintelkam. Silakan ditanyakan kepada Baintelkam,” kata Napoleon.
Tentang Glock 17 yang digunakan Bharada E, Napoelon memberi komentar diplomatis.
Bukan hak saya untuk menjawab, karena tadi saya bilang, itu tergantung kebijakan pimpinannya,” kata Napoleon. (sw)