Depok | portaldesa.co.id – Kunjungi Majelis Ta’lim Ibu-ibu Lansia Miftahul Jannah di Jalan Bulak Indah Cipayung, Kota Depok, Hj.Etty Maryati Salim (Umi Etty) istri Wakil Walikota Depok arahkan para jamaah Lansia, untuk selalu aktif berproduksi dalam program kegiatan kerajinan tangan yang telah diarahkannya.
Umi Etty mengatakan, bahwa setiap elemen masyarakat harus tetap semangat dalam menghadapi masa depan, tanpa terkecuali bagi para Lansia. Dirinya berharap bahwa program kegiatan kerajinan tangan yang sedang digalangnya mampu membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat Kota Depok.
“Pengertianย kerajinanย adalah barangย yangย dihasilkan melalui keterampilan tangan, dan kerajinan tersebutย menghasilkan karyaย yangย mementingkan nilai keindahan sebagai hiasan atau kegunaan, dan kerajinanย adalah semua kegiatan yang ada didalam bidang industri atau pembuatan sebuah barang.ย Kerajinanย sepenuhnya akan dikerjakan oleh seseorang yang memiliki sifat rajin, ulet, terampil dan kreatif dalam proses pencapaiannya”, ucap Ummi Etty , Senin, 18/7/2022.
“Kriya, hastakarya atauย kerajinan tanganย adalah kegiatan seni yang menitikberatkan pada keterampilanย tangan,ย dan berfungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan dilingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis”, lanjutnya.
Lebih jauh Istri Wakil Walikota Depok ini menambahkan, bahwa kegiatan – kegiatan seperti ini harus terus digalakkan, guna memperbaiki tatanan perekonomian masyarakat Kota Depok, agar kedepan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) nya bisa merata di semua elemen usia masyarakat.
“Menurutย WHO (2013),ย klasifikasi lansiaย adalah sebagai berikut : 1) Usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45-54 tahun. 2)ย Lansiaย (elderly), yaitu kelompok usia 55-65 tahun. 3)ย Lansiaย muda (young old), yaitu kelompok usia 66-74 tahun.ย 4)ย Lansiaย tua (old), yaitu kelompok usia 75-90 tahun”, ungkap Ummi Etty.
“Program kegiatan Lansia ini bertujuan, untuk memberikan rehabilitasi sosial, pendampingan, dukungan teknis, serta dukungan aksesibilitas bagi lansia potensial, dan lansia non potensial agar dapat memulihkan dan mengembangkan fungsi sosialnya secara wajar. Selain itu, program kerajinan tangan untuk Lansia juga dimaksudkan, agar lansia dapat menjalani kehidupan dimasa tuanya secara berkualitas baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun masyarakat”, tambahnya.
Ummi Etty mengungkapkan, menjadi lansia adalah suatu hal yang akan dialami oleh semua orang. BPS memproyeksikan bahwa pada tahun 2045, Indonesia akan memiliki sekitar 63,31 juta penduduk Lanjut usia (Lansia) atau hampir mencapai 20 persen populasi. Proyeksi BPS juga menyebutkan bahwa persentase lansia Indonesia akan mencapai 25 persen pada tahun 2050 atau sekitar 74 juta lansia. Peningkatan yang begitu pesat ini membawa konsekuensi tersendiri terhadap pembangunan nasional (Statistik Penduduk Lanjut Usia, 2018).
“Populasi Lansia yang sedemikian besar membawa dampak positif apabila lansia hidup dengan mandiri, sehat, aktif, dan produktif, namun bisa membawa dampak negatif apabila lansia hidup dalam kondisi ketergantungan penuh pada orang lain atau keluarga, sakit dan tidak produktif”, papar Ummi Etty.
“Oleh karena itu, penanganan permasalahan lanjut usia diperlukan program yang komprehensif dan berkesinambungan, dan program kegiatan Lansia adalah upaya yang ditujukan untuk membantu lanjut usia dalam memulihkan dan mengembangkan keberfungsian sosialnya yang dilakukan secara terarah, terpadu dan berkelanjutan dalam bentuk rehabilitasi sosial dan pemberian bantuan kesejahteraan sosial. Untuk itu saya mengimbau kepada semua elemen masyarakat Kota Depok untuk mari kita menyayangi para Lansia, menuju masa terbaik Kota Depok kedepannya”, tutup Ummi Etty.(Arifin)