Jakarta | portaldesa.co.id – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah meminta Kongres untuk membuat undang-undang yang melarang penggunaan senapan semi-otomatis setelah terjadinya penembakan massal di Texas yang menewaskan sembilan orang. Pada hari Minggu, tanggal 7 Mei 2023, Biden mengeluarkan pernyataan di mana ia meminta Kongres untuk mengirimkan undang-undang tersebut kepadanya agar dapat ditandatanganinya.
“Sekali lagi saya meminta Kongres untuk mengirimi saya undang-undang yang melarang senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi. Memberlakukan pemeriksaan latar belakang universal. Membutuhkan penyimpanan yang aman. Mengakhiri kekebalan bagi produsen senjata,” ujar Biden.
Biden juga memerintahkan bendera AS diturunkan menjadi setengah tiang selama satu hari setelah terjadinya insiden ini. Ia menegaskan bahwa ia akan menandatangani undang-undang tersebut jika sudah disetujui oleh Kongres.
“Saya akan segera menandatanganinya. Kami tidak membutuhkan apa-apa lagi untuk menjaga jalan-jalan kami tetap aman,” lanjutnya.
Presiden Biden dan istrinya, Jill Biden, juga turut berdoa untuk para korban dan keluarga mereka.
“Kami berterima kasih kepada para responden pertama yang bertindak cepat dan berani untuk menyelamatkan nyawa,” tambahnya.
Sebelumnya, terjadi penembakan brutal di sebuah mal di Texas, Amerika Serikat, yang menewaskan sembilan orang, termasuk pelaku. Tujuh orang tewas di tempat kejadian, sementara dua orang meninggal di rumah sakit.
Menurut kepala pemadam kebakaran Allen, Jonathan Boyd, dari sembilan orang yang dibawa ke rumah sakit, dua di antaranya meninggal dunia. Sedangkan tujuh orang lainnya sedang menjalani perawatan, tiga di antaranya dalam kondisi kritis dan empat lainnya dalam kondisi stabil.
Petugas meminta pengunjung mal untuk bersembunyi, dan polisi setempat meyakini bahwa aksi penembakan tersebut dilakukan oleh satu orang pelaku yang kini telah dilumpuhkan dalam kondisi tewas. Sehingga, total korban tewas dalam insiden ini mencapai sembilan orang, delapan di antaranya merupakan warga sipil.(Rz)