portaldesa.co.id – Kuartal kedua tahun ini telah membawa sejumlah perubahan bagi perusahaan penambangan Bitcoin, Marathon Digital Holdings (MARA). Meskipun terdapat beberapa kerugian yang tercatat, perusahaan ini berhasil meraih sejumlah hasil yang positif dalam peningkatan pendapatan dan adaptasi strategi bisnis.
Pada laporan yang dirilis oleh Yahoo Finance pada Senin, 14 Agustus 2023, terungkap bahwa pendapatan MARA mengalami peningkatan signifikan, melebihi tiga kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dalam angka, pendapatan perusahaan mencapai USD 81,8 juta, setara dengan sekitar Rp 1,2 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.214 per dolar AS). Meski demikian, pendapatan tersebut masih berada di bawah perkiraan analis yang disurvei oleh Bloomberg, yang sebelumnya memperkirakan pendapatan mencapai USD 83,45 juta atau sekitar Rp 1,26 triliun.
Langkah strategis yang diambil oleh MARA untuk menjual Bitcoin hasil tambangannya tampaknya menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan tersebut. Program penjualan Bitcoin ini didirikan sebagai usaha untuk menyeimbangkan biaya operasional perusahaan. Dalam kuartal kedua, MARA berhasil menghasilkan keuntungan bersih sekitar USD 17,6 juta, setara dengan sekitar Rp 267,7 miliar, melalui penjualan sekitar 1.800 token Bitcoin.
Dalam hal pengembangan infrastruktur, perusahaan juga berhasil mencatat pencapaian yang signifikan. Pada akhir Juni, MARA memiliki hampir 150.000 alat penambangan yang aktif beroperasi dan memiliki sekitar 12.538 Bitcoin dalam asetnya. Marathon Digital telah berhasil menempatkan diri sebagai salah satu perusahaan pertambangan kripto dengan pertumbuhan tercepat, terutama setelah industri penambangan kripto berpindah ke Amerika Serikat sebagai respons terhadap larangan penambangan kripto oleh pemerintah China pada Mei 2021.
Menghadapi tantangan eksternal seperti fluktuasi harga Bitcoin yang kadang rendah, kenaikan biaya listrik, dan kompetisi yang semakin meningkat di industri, Marathon Digital tetap mampu bertahan dan bahkan berkembang. Meskipun mengalami penurunan hingga 90 persen pada margin pertambangan pada akhir 2021 akibat berkepanjangan dari kondisi pasar yang merugikan, perusahaan ini berhasil beradaptasi dengan merealisasikan langkah-langkah ekspansi dan diversifikasi.
Upaya MARA untuk mengembangkan fasilitas penambangan Bitcoin di Abu Dhabi dan mempertahankan operasi di berbagai lokasi di Amerika Serikat, termasuk North Dakota dan Texas, telah menjadi strategi yang cerdas dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang dinamis. Peningkatan pendapatan dan ketahanan perusahaan ini dalam menghadapi tantangan menunjukkan bahwa Marathon Digital Holdings tetap menjadi pemain utama dalam industri penambangan Bitcoin. (In)