Jakarta | portaldesa.co.id – Momentum Hari Raya Idul Fitri 1444 H dimanfaatkan sepenuhnya oleh Forum Komunikasi Lembaga Musyawarah Kelurahan (FK-LMK) Kecamatan Kemayoran untuk mengadakan acara Halal Bihalal dan Rapat Kerja guna mempererat tali silaturahmi antara anggota LMK. Acara ini berlangsung pada tanggal 17 dan 18 Juni 2023 di Wisma Tugu, Jalan Raya Puncak KM.85 Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Acara Halal Bihalal dan Rapat Kerja FK-LMK Kecamatan Kemayoran dihadiri oleh beberapa tokoh penting, antara lain Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma, Wakil Ketua Dewan Kota Jakarta Pusat Nasirman Chaniago, Camat Kemayoran Asep Mulyaman, Sekjen FK-LMK DKI Jakarta Wahyu, FK-LMK Jakarta Pusat Deni, serta 42 anggota FK-LMK se-Kecamatan Kemayoran. Beberapa lurah di wilayah Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, juga turut hadir.
Acara dimulai pukul 14.00 WIB dengan sambutan dari Ketua Panitia Pelaksana, Abdurachman H. Yusuf, yang juga merangkap sebagai ketua FK-LMK Kecamatan Kemayoran.
“Acara seperti ini sebenarnya telah direncanakan sejak lama, namun terkendala oleh beberapa hal hingga baru dapat terlaksana hari ini, meskipun ada salah satu Kelurahan yang tidak hadir,” ujar Abdurachman.
Selanjutnya, Camat Kemayoran Asep Mulyaman memberikan sambutan pembukaan acara Halal Bihalal dan Rapat Kerja FK-LMK. Asep mengapresiasi kehadiran 42 peserta anggota LMK dalam acara ini dan menyatakan rasa terima kasihnya.
Ia menjelaskan bahwa acara ini merupakan bentuk kebersamaan dan keguyuban wilayah Kecamatan Kemayoran yang perlu dipertahankan, meskipun ada salah satu Kelurahan yang tidak mengirim perwakilannya. Ia berharap agar kelurahan tersebut dapat diajak lagi dalam kesempatan mendatang.
Camat Kemayoran juga menjelaskan tentang tugas pokok dan fungsi LMK sesuai dengan Perda Nomor 5 tahun 2010.
LMK merupakan Lembaga Musyawarah Kelurahan yang memiliki tugas dan fungsi untuk menyerap dan menyalurkan aspirasi masyarakat, menggali potensi masyarakat, membantu menyelesaikan permasalahan di tingkat Kelurahan, memberikan saran dan masukan kepada Pemerintah Kelurahan terkait wilayah, serta menyampaikan kebijakan atau informasi dari Pemerintah Daerah. LMK juga bekerja sama dengan Lurah dan jajarannya untuk menciptakan kondisi yang kondusif dalam membahas dan menyelesaikan permasalahan masyarakat.
Dalam menyambut tahun politik menjelang Pemilu 2024, Camat Kemayoran, Asep Mulyaman, mengeluarkan pesan khusus kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tokoh masyarakat lainnya, seperti Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), RW, dan RT. Ia menekankan pentingnya menjaga netralitas dan tidak memperlihatkan afiliasi politik kepada masyarakat.
“Sebagai keluarga besar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya berharap dan mengimbau agar kita tetap mengedepankan unsur netralitas. Saya, sebagai Camat, Lurah, Dekot, RT, RW, dan anggota LMK, tidak boleh memperlihatkan kepada masyarakat atau publik bahwa kita memiliki afiliasi terhadap salah satu partai politik atau calon legislatif. Secara pribadi, silakan memilih sesuai keinginan, meskipun pilihan kita berbeda-beda. Dalam demokrasi politik, perbedaan itu adalah hal yang biasa. Namun, jika ada kegiatan reses atau yang berkaitan dengan afiliasi politik, saya harap teman-teman bisa menahan diri karena posisi sebagai anggota LMK,” pesan Asep Mulyaman.
Dalam kesempatan yang sama, Dewan Kota Nasirman juga menyampaikan penjelasan tentang pentingnya sinergi antara Dewan Kota dan LMK sebagai lembaga yang lahir dari undang-undang yang sama, yaitu Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007. Menurutnya, tugas pemerintah hanya terdiri dari tiga hal, yaitu pemberdayaan, pelayanan, dan perbantuan.
Dewan Kota juga mengkritisi penerapan Undang-Undang Nomor 29 dan Peraturan Daerah Nomor 5 mengenai penempatan posisi LMK di Kelurahan. Ia menjelaskan bahwa dengan memahami aturan tersebut, tugas Lurah menjadi lebih mudah karena setiap lembaga memiliki tugas pokok dan fungsi yang jelas. Peraturan Gubernur Nomor 22 mengatur tugas RW, Peraturan Daerah Nomor 5 mengatur LMK, dan Peraturan Gubernur Nomor 48 dan 13 mengatur FKDM (Forum Komunikasi Dini Masyarakat). Oleh karena itu, ke depannya, semua pihak harus mampu mereposisi tugas pokok dan fungsi Lembaga Kemasyarakatan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dewan Kota juga menekankan bahwa LMK adalah mitra Lurah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai mitra, komunikasi harus berjalan dua arah, bukan satu arah. Pentingnya membangun komunikasi yang baik antara LMK dan Lurah untuk menghindari konflik antara RW dan LMK.
Dalam hal struktur LMK, Dewan Kota menyoroti posisi sekretaris LMK yang seharusnya dipegang oleh Kasipem Kelurahan, sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Pasal 17 yang mengatur mengenai kesekretariatan LMK.
“Hampir semua struktur LMK tidak ada yang menempatkan sebagai sekretaris LMK adalah Kasipem , karena itu ada pada Perda nomor 5 pasal 17 kesekretariatan LMK โ ungkapnya.
Di sela acara Halal Bihalal dan Raker Kerja juga diselingi oleh Lomba Yel-Yel untuk memberi semangat dari perwakilan masing-masing Kelurahan , diantaranya Kelurahan Cempaka Baru , Gunung Sahari Selatan , Harapan Mulya , Kemayoran , Kebon Kosong , Sumur Batu dan Utan Panjang.
Dari hasil penilaian Juri untuk pemenang Lomba Yel-Yel akhirnya dimenangkan juara pertama dari Kelurahan Harapan Mulya , juara kedua Kelurahan Cempaka Baru dan juara ketiga dari Kelurahan Gunung Sahari Selatan.
Dipenghujung acara Dhany Sukma Walikota Jakarta Pusat memberikan sambutan dengan arahan kepada Kelembagaan LMK untuk mempersiapkan dan merumuskan program apa yang harus diwujudkan.
“Yang terpenting bagaimana kapasitas kelembagaan LMK bisa diperkuat melalui upaya Kohesi Sosial Organisasinya. Jadi hari ini yang kita lakukan adalah menciptakan keakraban dan kebersamaan, untuk membangun Kohesi Sosial yang baik Organisasinya harus ada aksi secara langsung dari adanya pertemuan semacam ini yang nantinya akan mengenal karakter masing-masing,” ujar Dhany.
“Makanya Kohesi Sosial sebagai perekat Modal Sosial tadi komponen utamanya adalah Frasa yang diperkuat oleh nilai-nilai Organisasi LMK , Forum Komunikasi LMK nanti harus ciptakan nilai-nilai standart etika didalam berorganisasi , baik etika individu , etika organisasi dan etika masyarakat yang ditanamkan nilai-nilai Sosial , jadi tugas LMK , Dewan Kota mempereratkan seluruh Lembaga Kemasyarakatan dilingkungan tugasnya misalnya Kecamatan Kemayoran โ Paparnya.
Secara garis besar peran modal sosial dapat menyerahkan tanggung jawab kepada individu dalam suatu kelompok yang kemudian akan memunculkan keeratan antar kelompok masyarakat yang lebih efisien sehingga barang publik tersebut dapat tersediakan dan permasalahan yang terjadi dimasyarakat dapat terselesaikan.
Adanya Lembaga Kemasyarakatan itu untuk menyatukan dan mengisi satu sama lain dan itu lah tugas utama LMK , karena ketika Kelembagaan Masyarakat kuat Insha Allah nilai kita kondusif, ada kekompakan disitu tidak ada konplik terlalu berat , itulah Namanya kebangkitan peran budaya . Makanya yang kita bangun disini adalah bagaimana budaya perekat kebersamaan harus kita tumbuhkan , tugas itulah sesungguhnya melekat di LMK โ ujarnya. (Sugeng)
