Surabaya ] portaldesa.co.id – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Surabaya semakin berkembang pesat berkat peran aktif Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Pemkot Surabaya memberikan perhatian, pendampingan, hingga perlindungan aset atau karya produk UMKM dari pembajakan pihak yang tidak memasok.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menginstruksikan seluruh pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya untuk menggunakan produk UMKM Kota Pahlawan. Ia bahkan selalu mengenakan berbagai produk UMKM selama bertugas.
Pemkot Surabaya menggandeng desainer untuk menciptakan dan mengembangkan inovasi dari produk para pelaku UMKM. “Kami menggandeng 14 desainer UMKM Surabaya yang berkolaborasi dengan 16 pembatik Surabaya untuk menciptakan delapan motif batik Surabaya atau yang dikenal sebagai Batik Suroboyo,” tuturnya.
Pemkot Surabaya juga berkomitmen untuk terus mendampingi para UMKM agar bisa menembus pasar internasional dan meningkatkan produktivitas melalui pendampingan yang nyata. “Belanja APBD Kota Surabaya untuk sektor usaha mikro dan kecil (UMK) dan produk dalam negeri (PDN) tercatat sebagai yang terbesar se-Indonesia, dengan belanja APBD Surabaya untuk UMK per 25 November 2022 mencapai Rp1,2 triliun, dan belanja untuk PDN mencapai Rp1,7 triliun,” bebernya.
Pemkot Surabaya juga meluncurkan e-commerce pemerintahan pertama di Indonesia, yaitu e-Peken Surabaya. Pada aplikasi ini, pedagang kelontong menyediakan berbagai kebutuhan pokok. Konsumen tetapnya adalah para ASN Pemkot Surabaya yang diwajibkan membeli semua kebutuhan pokoknya dari aplikasi e-Peken tersebut.
“E-Pekenย sudah dibuka untuk umum, sehingga semua orang bisa ikut berbelanja di e-commerce tersebut,” ucap Walikota.
Pemerintah Surabaya mendorong semua pihak untuk menggunakan produk UMKM sebagai bentuk dukungan dan pembimbingan bagi UMKM. Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan UMKM di Kota Surabaya dapat terus tumbuh dan berkembang, serta mampu berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan penduduk. (AZ)