Reporter: Tri
Surabaya | portaldesa.co.id – Triono Prasetyo (57), bapak tiga orang anak yang masih sekolah ini sudah empat tahun menjadi pengemudi ojek daring (ojek online/ojol). Kini bebannya semakin dirasa berat dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sebagaimana diketahui, per 3 September 2022 pukul 14.30 WIB, pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM.
Harga pertalite yang semula Rp 7.650 naik menjadi Rp 10 ribu per liter.
Kemudian Pertamax yang sebelumnya Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Adapun Bio Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter.
Menurut Triono, naiknya harga BBM tersebut belum sebanding dengan penghasilannya sebagai driver ojol yang harus memikirkan perawatan armada baik motor maupun mobil, belum lagi kita harus isi saldo, ( deposit) kalau gak gitu anyep terangnya dengan nada kesal pada portaldesa.co.id saat jumpa disisi parkir halaman sebuah resto ternama kota Surabaya.
Ia mengungkap kekecewaan itu pasalnya “dengan kenaikan harga BBM saat ini, pendapatan kami bukannya tambah baik namun kian terjun, baik konsumen deleveri ataupun penumpang (bokongan).
Kan jelas ada efek domino secara praktik ekonomi. Orderan konsumen melalui aplikasi pasti turun,โ soal aplikator penyedia layanan selama ini belum ada gerakan perubahan ujar warga Karangrejo ini pada Minggu (5/9/2022) sore disela- sela menunggu orderan sambil mengotak-atik hp nya berharap orderan masuk.
Disinggung harapannya kepada Pemerintah “tak banyak yang ia utarakan hanya saja dalam angan nya timbul pemikiran good father, kapan ya pemerintah Indonesia khususnya BUMN bisa menjadi wadah atau misalnya bikin aplikasi tandingan ” kan bisa jadi pendapatan negara cetusnya sambil menuang kopi panas hitamnya.(Tri)