Garut | portaldesa.co.id – Pimpinan Daerah Nasiyatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Garut bekerja sama dengan USAID MADANI menggelar acara Workshop Berbagi Praktik Baik dan Keberlanjutan Program Madani di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Pimpinan Daerah Aisyiyah (LF FAASIH), serta undangan lainnya, Kamis (25/05/2023)
Asisten Daerah (Asda) III bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Garut, Budi Gan Gan Gumilar, menyampaikan apresiasi kepada PDNA Garut dan mitra terkait atas intervensi yang dilakukan terkait penyelesaian Angka Kematian Ibu/Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) di Kabupaten Garut. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak atau pentahelix dalam menyelesaikan masalah AKI/AKB di daerah tersebut.
PDNA Garut dalam acara ini mempresentasikan hasil riset dan rangkaian program Madani yang telah dilakukan sejak tahun 2020.
Rosi Siti Rahmawaty, Program Manager Madani untuk Lead Partner PDNA Garut, berharap agar melalui workshop ini, dinas-dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut dapat melanjutkan program Madani yang telah dilaksanakan oleh PDNA Garut bersama USAID Madani. Pihaknya juga berharap agar desa-desa piloting dan desa replikasi dari program Madani ini dapat diteruskan secara berkelanjutan oleh Pemerintah Kabupaten Garut.
Rosi juga menyampaikan bahwa telah dia dampingi sekitar 200 ibu hamil dalam dua setengah tahun pelaksanaan program tersebut. PDNA Garut telah mengajukan banyak proposal program, terutama terkait pendampingan ibu hamil oleh relawan Sakina Rapih di berbagai desa.
“Tindak lanjutnya mungkin kami sudah membuat banyak ajuan program, terutama untuk pelaksanaan pendampingan ibu hamil oleh relawan Sakina Rapih di berbagai desa, jadi kami sudah mengirimkan draft untuk adopsi kegiatan, karena ini lebih ke penguatan lembaga ketahanan desanya, jadi mungkin nanti leading sector di DPMD Kang, jadi nanti untuk memastikan pembentukan di desa-desa itu, kemudian Dinkes nanti yang akan mengarahkan lokus-lokus mana yang prioritas untuk program berkelanjutan ke depan,” ungkap Rosi.
Sementara itu, Field Coordinator MADANI, Rudi Triyana, juga mengungkapkan bahwa program Madani merupakan warisan yang dihasilkan oleh PDNA Garut dan USAID MADANI, dan diharapkan dapat dilanjutkan oleh pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil lainnya.
Koordinasi yang kuat antara semua stakeholder, termasuk Pemerintah Daerah, masyarakat, dan organisasi masyarakat sipil, merupakan tantangan yang perlu diatasi dalam melaksanakan program ini, pungkasnya (DN)