Depok | portaldesa.co.id – Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting biasanya ditandai dengan tinggi badan anak yang berada di bawah standar. Stunting telah menjadi masalah yang signifikan di Indonesia.
Stunting dapat menimbulkan dampak kesehatan seperti gagal tumbuh dan gangguan metabolisme pada usia dewasa. Ketika seorang anak gagal tumbuh, mereka biasanya memiliki berat lahir rendah, kecil, pendek, dan kurus. Selain itu, anak-anak mungkin mengalami gangguan perkembangan kognitif dan motorik.
Gangguan metabolisme pada usia dewasa dapat menimbulkan berbagai risiko penyakit seperti diabetes, stroke, penyakit jantung, obesitas, dan masih banyak lagi lainnya.
Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan RI, stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Skrining untuk anemia dan mengonsumsi suplemen zat besi: Ketika seorang wanita hamil mengalami anemia, hal itu meningkatkan risiko anak lahir dengan stunting.
- Pemeriksaan rutin selama kehamilan: Lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter tepercaya. Konsumsilah makanan yang seimbang dengan asupan nutrisi yang cukup seperti zat besi, asam folat, dan yodium.
- Inisiasi Menyusu Dini (IMD): Menyusui bayi segera setelah lahir. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau tumbuh kembang anak.
- Ikuti jadwal imunisasi: Pastikan imunisasi rutin dan berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Kemudian lanjutkan dengan makanan pendamping yang sehat dan bergizi.
- Praktikkan gaya hidup bersih dan sehat: Cuci tangan sebelum makan, minum air bersih, dan pastikan sanitasi yang baik.
Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN, menyatakan banyak alternatif makanan yang terjangkau dan bergizi yang bisa digunakan untuk mencegah stunting, seperti ikan lele.
โLele jauh lebih enak. Harganya 18.000 rupiah dan lebih baik untuk ibu hamil dan balita. Pecel lele sudah mengandung DHA omega-3. Ikan tenggiri juga bisa digunakan. Jadi, pola pikir kita perlu diubah,โ kata Dr Hasto.
Selain itu telur juga bisa menjadi alternatif yang terjangkau dan bergizi untuk mencegah stunting. Ahli gizi masyarakat Dr. Tan Shot Yen mengimbau masyarakat untuk memastikan variasi makanan.
โRotasi, kombinasi, variasi. Karena meski kandungan gizinya tidak tinggi, ikan kembung memiliki kandungan omega-3 yang tinggi. Sebaliknya, hati ayam memiliki kandungan gizi yang tinggi, namun tidak banyak omega-3. Sebaliknya, telur , apakah yang paling terjangkau dan tidak memerlukan pendingin untuk penyimpanannya, bukan?” jelas Dr Tan.
โDengan harga yang sama, dibanding semua jenis makanan hewani, telur memiliki kandungan protein paling tinggi,โ tutup Dr. Tan.
Stunting merupakan masalah serius dalam tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Untuk mencegah stunting, penting untuk memperhatikan nutrisi yang tepat, pemeriksaan rutin, pemberian ASI dini, imunisasi, dan pola hidup bersih dan sehat. Alternatif makanan yang terjangkau dan bergizi, seperti ikan lele dan telur, juga dapat berperan penting dalam memerangi stunting. (In)
