back to top

Pemangkasan Produksi OPEC Membuat Harga Minyak Terancam Naik Tinggi

Jakarta | portaldesa.co.id – Harga minyak mentah di pasar global mengalami kenaikan tajam pada awal pekan ini. Hal ini terjadi setelah Arab Saudi, Irak, dan negara-negara Teluk lainnya mengumumkan rencana mereka untuk mengurangi produksi minyak lebih cepat dari yang sebelumnya direncanakan. Kenaikan harga minyak mentah jenis Brent Crude mencapai lebih dari 6%, naik menjadi $85,05 per barel, sedangkan indeks minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik sekitar 5,3% menjadi $80,55 per barel.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan bahwa pengurangan produksi minyak ini dilakukan sebagai langkah pencegahan untuk menstabilkan pasar. Rencana pengurangan produksi minyak akan dimulai pada bulan Mei hingga akhir tahun ini. Produksi minyak akan berkurang lebih dari satu juta barel per hari, pemangkasan produksi minyak terbesar kedua sejak OPEC memangkas dua juta barel per hari di bulan Oktober tahun lalu.

Meskipun OPEC menyebut pengurangan produksi minyak sebagai langkah pencegahan untuk menstabilkan pasar, bagi negara-negara pengimpor minyak, terutama negara-negara berkembang, kenaikan harga minyak dapat memberikan dampak ekonomi yang cukup parah. Hal ini disebabkan karena negara-negara pengimpor minyak tidak mungkin dapat mengurangi konsumsi mereka secara drastis. Oleh karena itu, negara pengimpor minyak harus menghadapi kenaikan harga minyak dan kemungkinan harus membayar kenaikan tersebut dengan devisa dalam dolar Amerika Serikat (AS).

OPEC memperkirakan bahwa pada tahun 2023, permintaan minyak dunia akan meningkat sebesar 2,3 juta barel per hari, menjadi rata-rata 101,87 juta barel per hari. Di sisi lain, Rusia, salah satu negara anggota OPEC+, menyatakan bahwa mereka akan memperpanjang pemangkasan sukarela sebesar 500.000 barel per hari.

Harga minyak yang lebih tinggi diperkirakan akan membantu Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang tengah berperang melawan Ukraina. Namun, Rusia juga telah kehilangan beberapa pasar ekspor yang sebelumnya penting, terutama di Uni Eropa, karena sanksi barat terhadap impor minyak mereka sejak Rusia menginvasi Ukraina. Hal ini berarti mitra dagang Rusia menjadi lebih terbatas dan Rusia tidak dapat menjual produksinya sebanyak mungkin.

Sementara itu, AS telah meminta Arab Saudi dan negara-negara sekutu lainnya untuk meningkatkan produksi minyak mereka, karena AS mencoba untuk menurunkan harga pasar dan menekan pemasukan keuangan Rusia. Namun, permintaan AS ini jelas tidak berhasil. Arab Saudi, sebagai produsen terbesar OPEC, mengumumkan pemangkasan terbesar sebanyak 500.000 barel per hari.(Rz)

Popular

spot_img

More from author

Bikin Jabar Makin Istimewa, Dedi Mulyadi Lakukan Rotasi dan Mutasi Besar-Besaran

Bandung | portaldesa.co.id - Lakukan rotasi dan mutasi besar-besaran di lingkungan Pemerintah Provinsi, Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat rubah sejumlah Kepala Dinas, Kepala Badan,...

Ucapkan Selamat Mudik, Lurah Elin Imbau Warganya Untuk Tetap Menjaga Kondusifitas Lingkungan

Depok | portaldesa.co.id - Herliana Maharani (Elin) Lurah Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok imbau warganya yang akan akan melaksanakan mudik saat...

Bupati Pemalang Paparkan Misi 100 Hari: Wujudkan Kota Resik, Hijau, dan Apik dalam Silaturahmi Ramadan

PEMALANG | portaldesa.co.id โ€“ Dalam suasana penuh keberkahan bulan Ramadan, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Pemalang menggelar silaturahmi Ramadan di Masjid Al Mubarok,...

Ramadan Penuh Berkah, C.A.A.I.P Depok Kukuhkan Captain Dedy Susanto Sebagai Ketua Baru

Depok | portaldesa.co.id โ€“ Momentum Ramadan dimanfaatkan Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (C.A.A.I.P) Depok untuk mempererat jalinan silaturahmi dan memperkuat solidaritas antaranggota. Dalam suasana...