portaldesa.co.id – Harga Bitcoin dan beberapa kripto teratas mengalami pergerakan yang beragam pada perdagangan Selasa, 1 Agustus 2023. Mayoritas harga kripto hari ini, khususnya yang berada di jajaran teratas, terpantau kembali berada di zona merah, menunjukkan adanya tekanan jual.
Bitcoin (BTC), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, mengalami penguatan kecil sebesar 0,04 persen dalam 24 jam terakhir dan 0,10 persen dalam satu minggu. Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 29.213 per koin atau setara Rp 441,4 juta (dengan asumsi kurs Rp 15.111 per dolar AS).
Sementara itu, Ethereum (ETH) mengalami penurunan dengan melemah sebesar 0,25 persen dalam 24 jam terakhir, namun berhasil menguat 0,31 persen dalam satu minggu. Harga Ethereum saat ini berada di level Rp 28,02 juta per koin.
Binance Coin (BNB) juga mengalami koreksi dengan turun sebesar 0,31 persen dalam 24 jam terakhir, namun berhasil menguat 1,05 persen dalam satu minggu. Harga BNB saat ini adalah Rp 3,64 juta per koin.
Sementara Cardano (ADA) masih berada di zona merah dengan mengalami penurunan sebesar 1,06 persen dalam 24 jam terakhir, meskipun masih mengalami kenaikan sebesar 0,6 persen dalam satu minggu. Harga ADA saat ini berada di level Rp 4.645 per koin.
Adapun Solana (SOL) juga mengalami pelemahan pagi ini dengan turun sebesar 1,85 persen dalam sehari dan 0,95 persen dalam satu minggu. Harga SOL saat ini adalah Rp 364.846 per koin.
XRP juga melanjutkan pelemahan dengan turun sebesar 0,69 persen dalam 24 jam terakhir dan 0,97 persen dalam satu minggu. Harga XRP saat ini adalah Rp 10.554 per koin.
Pergerakan harga kripto tersebut mencerminkan fluktuasi pasar yang alami dan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sentimen pasar, regulasi, adopsi teknologi, dan berita-berita terkini terkait industri kripto. Bagi para investor dan trader, penting untuk tetap memantau pergerakan harga secara cermat dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Perlu diingat juga bahwa investasi di pasar kripto memiliki risiko tinggi, dan sebaiknya dilakukan dengan pemahaman yang matang dan manajemen risiko yang baik. (In)