Jakarta | portaldesa.co.id – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menyatakan PKS mendukung kritik yang disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) terkait UU Cipta Kerja. Dalam kritiknya, BEM UI membuat meme Ketua DPR RI Puan Maharani yang digambarkan sebagai tikus.
“Wajar, bahkan baik, sebagai bentuk kontrol sosial, apalagi dari kalangan mahasiswa”, kata Mardaniย Sabtu, 25 Maret 2023.
Terkait meme Puan Maharani, Mardani menyebutnya sebagai bagian dari kreativitas. Ia mengimbau semua pihak untuk tidak membesar – besarkan masalah tersebut.
“Kreativitas terkadang memiliki tampilan yang mengejutkan, namun perlu dipahami bahwa mahasiswa memiliki semangat yang kuat, meskipun tradisi ketimuran perlu dipertahankan”, ujar Mardani.
Postingan BEM UI itu muncul setelah DPR RI meratifikasi Perpu Cipta Kerja menjadi UU Cipta Kerja. Dalam sidang paripurna Selasa lalu, PKS menyatakan, penolakannya terhadap ratifikasi tersebut.
Anggota Legislatif PKS Bukhori menjelaskan, mengapa alasan partainya menolak pengesahan Perpu Cipta Kerja. Menurut konstitusi, Perpu Cipta Kerja seharusnya sudah dibahas dan disahkan, dalam sidang terdekat setelah diterbitkan. Bukhori juga menyatakan pihaknya menghormati putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan UU Cipta Kerja inkonstitusional bersyarat.
“Menghormati putusan MK atas UU Cipta Kerja yang memerintahkan perbaikan proses pembuatan undang – undang dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan”, terang Bukhori dalam rapat paripurna, Selasa, 21 Maret 2023.
Penolakan PKS terhadap pengesahan Perpu Cipta Kerja disampaikan dalam bentuk intereupsi sebelum Puan Maharani mengesahkan Perpu Cipta Kerja menjadi Undang – Undang. Selain PKS, Partai Demokrat juga menentang pengesahan Perpu tersebut.
Pengesahan Perpu Cipta Kerja ke dalam UU Cipta Kerja membuat BEM UI mengungkapkan kekesalannya melalui postingan di media sosial. Dalam postingan tersebut, BEM UI membuat animasi Puan Maharani yang digambarkan sebagai tikus keluar dari gedung DPR RI yang berbentuk kura – kura.
Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menjelaskan alasan jabatan mereka dan menyebut DPR RI sebagai ‘Dewan Perampok Rakyat’.
“Seluruh publikasi kami menggambarkan kemarahan kami terhadap DPR RI hari ini”, ujarnya saat dihubungi, Kamis, 23 Maret 2023.
Melki menyatakan DPR RI sudah tidak layak lagi disebut DPR. Menurutnya, lebih tepat disebut Dewan Perampok, Penindas, atau Pengkhianat Rakyat.
Menanggapi postingan tersebut, politisi PDIP Hendrawan Supratikno menyatakan BEM UI telah melanggar etika akademik. Hendrawan prihatin ada pihak yang memanfaatkan BEM UI untuk membuat meme tersebut.
“Ada yang memanfaatkan BEM UI untuk melakukan kegiatan yang melampaui etika dan norma akademik”, kata Hendrawan.
Dia menambahkan, bahwa siswa harus terlibat dalam kritik yang lebih analitis dan berorientasi solusi. Ia menyarankan agar mahasiswa dapat menyampaikan pandangannya terhadap pemerintah melalui diskusi dan debat yang rasional dan argumentatif.
“Jangan sampai mereka melontarkan hinaan dan merendahkan hakekat tugasnya sebagai mahasiswa”, kata Hendrawan.(NW)