Bandung | portaldesa.co.id – Melalui program One Nurse One School, sebuah upaya telah dilakukan untuk memberikan edukasi kesehatan kepada para siswa di sekolah.
Ketua DPD PPNI Kota Bandung, Ganjar Wisnu Budiman, menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu langkah dalam merealisasikan misi kemitraan dengan jajaran Pemerintah Daerah, terutama Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan.
Budiman menyebutkan bahwa permasalahan kesehatan pada remaja memerlukan penanganan yang komprehensif dan terintegrasi dengan cakupan yang luas.
“Keterlibatan semua unsur menjadi salah satu kunci penting untuk menunjang tercapainya program yang direncanakan pemerintah. Dalam hal ini, One Nurse One School dirancang untuk meningkatkan kesehatan remaja melalui skrining kesehatan, pendidikan kesehatan, dan simulasi. Program ini juga membantu pencapaian program usaha kesehatan sekolah di Kota Bandung,” ujarBudiman.
Program ini, sambungnya,ย mencakup sejumlah kegiatan, seperti Gizi Remaja, Perilaku Seksual Terhadap Bahaya Seks Bebas pada Remaja, Perawat Junior untuk Kesehatan Sekolah, Konseling, Penjaringan dan Pemeriksaan Kesehatan Berkala, Modul Sehat Fisik Mental Sosial, Pertolongan Pertama Henti Jantung, Program Reproduksi Terhadap Remaja, Anak Sekolah Kenal Bencana (Asal Kenal), dan Personal Higiene.
Ia juga mengungkapkan, Pada tahun ini, 10 sekolah yang menjadi pendampingan program One Nurse One School adalah SMP 52 Bandung, SMP 34 Bandung, SMP 30 Bandung, SMP 31 Bandung, SMP 43 Bandung, MTs Negeri 1 Bandung, MTs Negeri 2 Bandung, SMP Cendikia Muda, SMP 54 Bandung, dan MTs Cijaura, bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, berharap bahwa kehadiran perawat di sekolah dapat memberikan edukasi tentang nutrisi dan makanan sehat kepada para siswa.
“Semoga kehadiran perawat di sekolah dapat membantu dalam deteksi dini kondisi kesehatan mental anak-anak,”harapnya.
Kepala Sekolah SMP Cendikia Muda, Febrie Maulina, mengaku merasa terbantu dengan adanya program ini. “Dengan adanya program One Nurse One School, dapat memantau kesehatan siswa secara lebih maksimal dan bermanfaat bagi murid dan guru,” ujarnya.
“Meskipun setiap semester sudah ada tes kebugaran hingga kesehatan secara berkala, namun program ini dapat meningkatkan penerapan edukasi kesehatan lebih optimal di sekolah,” tambahnya. (AZ)