back to top

Ribuan Warga Telah Mati, Randu Alas Tetap Kokoh Berdiri

Pemalang | portaldesa.co.id – Pohon Randu Alas atau pohon penghasil kapas, bunganya berbentuk seperti Shuftle Chock (Bola permainan bulu tangkis), masih berdiri kokoh selama ratusan tahun hingga sekarang.

Ada buah pohon Randu Alas, tumbuh di area pemakaman umum tepi sungai kali Torong, Desa Penusupan, Kecamatan Randu Dongkal, Pemalang, Jawa tengah.

Dua pohon yang sampai sekarang masih tegar berdiri, menurut Nurhayati ( 55 tahun ), dirinya masih ingat saat berusia 10 tahun, pohon randu alas tersebut sudah se-besar seperti yang sekarang bisa dilihat, bahkan ketika kecil dirinya menanyakan kepada neneknya Simbah Damen, saat itu neneknya berusia 100 tahun lebih, juga menanyakan usia pohon Randu Alas tersebut, neneknya menjawab juga sudah sebesar seperti keadaan pohon Randu Alas yang sekarang.

Dari hasil cerita Nurhayati tersebut, diperkirakan umur pohon randu alas tersebut 200 tahun lebih.

Dulu pernah ada juragan pembuat kapal kayu dari Kota Tegal, mau membeli pohon ini dengan harga lumayan tinggi. Namun, karena banyak masyarakat setempat mempercayai, jika sampai pohon tersebut di tebang akan terjadi bencana, maka pohon randu alas tersebut tidak jadi di jual, padahal sang juragan kapal sudah membawa gergaji besar untuk menebang pohon yang dianggap keramat ini.

Lebih lanjut Nurhayati menambahkan dulu ada seorang warga Desa Penusupan bernama Talab, yang hidup sangat miskin dan mempunyai banyak anak.

Pada saat itu anak anak nya kelaparan minta makan, tidak tahu datang nya suara itu dari mana. Talab pun disuruh ke kuburan yang tumbuh pohon Randu Alas tersebut untuk mengambil sesuatu, entah bentuknya apa, dia hanya menuruti bisikan dari suara tanpa rupa tersebut.

Sesampai di bawah pohon randu alas, dia mengelilingi pohon yang batangnya sangat besar (10 orang dewasa tangan nya di rentangkan tidak cukup).

Talab hanya menemukan beberapa jamur wulan (Jamur Bulan) ketika mau diambil jamur tersebut bergerak cepat menghentak, membuat Talab kaget.

Kemudian jamur wulan tersebut tetap di ambil pulang, mengingat jamur itu bisa di masak buat makan anak – anak nya yang kelaparan.

Setelah di masak ternyata jamur itu tidak bisa dimakan karena keras, dan tiba – tiba Talab yang mengambil jamur tersebut tidak bisa berbicara alias bisu.

Untuk yang kedua kalinya muncul suara tanpa rupa. Talab pun kembali mendapatkan bisikan, agar jamur yang sudah di petik dari bawah pohon Randu Alas, agar segera dikembalikan ketempat semula.

Padahal secara logika jamur ketika direbus mestinya lunak dan bisa dimakan, ini malah saat direbus menjadi keras seperti kayu, dan setelah jamur dikembalikan ketempat asalnya, Talab tiba – tiba bisa berbicara kembali.

Menurut Nurhayati, jika daun pohon Randu Alas tumbuh bersemi berwarna hijau menandakan akan segera datang musim hujan, Rendeng segera tiiba , musim hujan segera akan tiba.

Kepala Desa Penusupan Fauzan mengatakan dua pohon besar Randu Alas di Desa nya adalah Cagar Budaya, dan sebagai bukti sejarah perjalanan Desa kelahirannya. (Ragil74)

Popular

spot_img

More from author

Bikin Jabar Makin Istimewa, Dedi Mulyadi Lakukan Rotasi dan Mutasi Besar-Besaran

Bandung | portaldesa.co.id - Lakukan rotasi dan mutasi besar-besaran di lingkungan Pemerintah Provinsi, Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat rubah sejumlah Kepala Dinas, Kepala Badan,...

Ucapkan Selamat Mudik, Lurah Elin Imbau Warganya Untuk Tetap Menjaga Kondusifitas Lingkungan

Depok | portaldesa.co.id - Herliana Maharani (Elin) Lurah Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok imbau warganya yang akan akan melaksanakan mudik saat...

Bupati Pemalang Paparkan Misi 100 Hari: Wujudkan Kota Resik, Hijau, dan Apik dalam Silaturahmi Ramadan

PEMALANG | portaldesa.co.id โ€“ Dalam suasana penuh keberkahan bulan Ramadan, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Pemalang menggelar silaturahmi Ramadan di Masjid Al Mubarok,...

Ramadan Penuh Berkah, C.A.A.I.P Depok Kukuhkan Captain Dedy Susanto Sebagai Ketua Baru

Depok | portaldesa.co.id โ€“ Momentum Ramadan dimanfaatkan Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (C.A.A.I.P) Depok untuk mempererat jalinan silaturahmi dan memperkuat solidaritas antaranggota. Dalam suasana...