Jakarta | portaldesa.co.id – Polisi berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan seorang petugas satpam bernama RR (29) di salah satu sekolah di Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel). Kapolsek Cilandak, Kompol Wahid Key, menyatakan bahwa RR memperoleh sabu tersebut secara acak dari berbagai sumber.
“Dia mengambil sabu dari siapa pun yang memiliki barang tersebut. Dia sudah terlibat dalam kegiatan ini selama setahun, sehingga sudah memiliki beberapa pemasok. Dia memiliki beberapa pemasok,” ungkap Wahid kepada wartawan pada Senin (24/7/2023).
Wahid menjelaskan bahwa RR tidak memperoleh sabu dari satu pemasok tunggal. RR diketahui membeli sabu secara acak untuk kemudian dijual kembali.
“Iya, dia membeli sabu dari berbagai pemasok di level bandar-bandar kecil. Dia membeli dari berbagai tempat di pinggiran, seperti perbatasan Depok dan Tangerang,” tambahnya.
Wahid juga mengungkap bahwa ada dua petugas satpam lain di sekolah tempat RR bekerja yang diduga juga menggunakan narkotika. Kedua petugas satpam tersebut tidak masuk bekerja sejak RR ditangkap.
“Kami juga mendapatkan indikasi bahwa ada beberapa orang yang berhenti bekerja setelah kejadian ini, termasuk dua petugas satpam yang tidak hadir sejak RR ditangkap. Kami sedang menyelidiki ini dan menduga mereka adalah pengguna narkoba,” jelas Wahid.
Lebih lanjut, Wahid menyatakan bahwa pihaknya telah menangkap seorang pemasok sabu yang pernah menjual barang haram tersebut kepada RR. Namun, penangkapan tersebut tidak terkait langsung dengan kasus RR.
“Kami melaporkan kasus ini sebelumnya karena dia telah menjual sabu ke RR. Namun, saat kami menggeledahnya, dia juga memiliki barang haram, jadi kasusnya berbeda dengan RR,” ungkapnya.
Wahid mengungkapkan bahwa RR terlibat dalam penjualan sabu untuk membiayai kebutuhan dan konsumsi pribadinya. Penghasilan RR sebagai petugas satpam sekolah ternyata tidak mencukupi untuk membeli sabu.
“Dia membutuhkan uang untuk membeli barang tersebut karena penghasilannya tidak mencukupi. Dia menggunakan teman-temannya sebagai konsumen, dan setelah mereka menggunakan sabu, RR kemudian mengajak mereka untuk membeli, sehingga dia mendapatkan keuntungan,” tambahnya.
RR diketahui menjual sabu dalam bentuk paket kecil, dengan harga setiap paket mencapai Rp 400 ribu.
“Nggak, per gram mahallah, itu dia paket kecil-kecil sekali pakai. Tapi emang target segitu, sekali pakai juga harga-harga segitu,” ungkapnya.(Rz)