Depok | portaldesa.co.id – Kota Depok, sebuah kota yang terletak di Jawa Barat, Indonesia, tengah mengarahkan perhatiannya pada pembangunan pendidikan. Wali Kota Depok, yang akrab disapa Kiai Idris, dengan tekad kuatnya, memaparkan konsep pembangunan pendidikan yang sedang dijalankan di Kota Depok dalam sebuah wawancara dengan stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat (Jabar) via Zoom Meeting pada Senin, 25 September 2023.
“Kami ingin menegaskan bahwa semua aspek pembangunan dan tugas pemerintahan kami diarahkan untuk mencapai visi Kota Depok yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Selain itu, kami juga memastikan kebijakan pembangunan kami selaras dengan kebijakan dari pemerintah pusat dan provinsi, serta mencapai Sustainable Development Goals (SDGs),” ungkap Kiai Idris dengan tegas.
Dalam konteks pendidikan, Pemerintah Kota Depok telah menetapkan 10 program prioritas pembangunan, salah satunya adalah peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Kiai Idris menjelaskan, “Kami berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur pendidikan dengan membangun gedung sekolah baru, merenovasi atau merehabilitasi sekolah yang sudah ada, dan menambahkan ruang kelas baru.”
Lebih lanjut, Kiai Idris menyatakan bahwa Pemerintah Kota Depok juga mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan sekolah-sekolah yang memerlukan renovasi atau pemeliharaan rutin.
“Pada tahun ini, kami telah mengalokasikan sumber daya yang cukup besar untuk pembangunan awal, termasuk pembangunan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri. Kami telah membangun beberapa SMP dan SD Negeri baru serta merehabilitasi dua SMP dan satu SD. Selain itu, kami memiliki rencana untuk membangun SMP Negeri di Cilodong, Sukmajaya, dan Cinere,” tuturnya.
Anggaran pendidikan di Kota Depok juga mencapai pencapaian yang mengesankan. Kiai Idris menjelaskan bahwa anggaran pendidikan yang dialokasikan sebesar 25,01 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023, yang mencapai angka Rp 3,8 Triliun. Rincian anggaran ini meliputi bidang pendidikan, kebudayaan, perpustakaan, kepemudaan, olahraga, dan pembangunan gedung pendidikan.
Selain perbaikan infrastruktur, Kiai Idris juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas guru. Pemerintah Kota Depok telah memberikan insentif kepada guru honorer di sekolah negeri dan swasta di tingkat SD dan SMP, serta mengadakan berbagai pelatihan pendidikan. Dari pendidikan anak usia dini hingga pelatihan pengembangan karakter guru, Pemerintah Kota Depok berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini.
Tak hanya itu, Pemkot Depok juga memberikan insentif bulanan kepada guru honorer di berbagai tingkat pendidikan. Total anggaran untuk ini mencapai Rp 99 Miliar dan mencakup berbagai jenis guru, dari guru SD hingga guru kesetaraan.
Pemerintah Kota Depok juga memantau Angka Partisipasi Kasar (APK) masyarakat dalam pendidikan. Dalam hal ini, capaian APK SD, MI, SDLB, dan paket A mencapai 104,61 persen, sementara APK SMP, MTs, SMPLB, dan paket B pada tahun 2022 mencapai 94,06 persen. Namun, masih ada warga Depok yang menyekolahkan anak-anaknya di wilayah lain, seperti pondok pesantren di Jawa Barat, sehingga APK belum mencapai 100 persen.
Pemkot Depok juga telah meluncurkan program Kartu Depok Sejahtera (KDS) untuk siswa yang putus sekolah dan kurang mampu. Pada tahun 2022, program ini telah memberikan bantuan sebesar Rp 3 Juta per tahun kepada 6.380 siswa.
Kiai Idris juga mendorong sekolah swasta untuk menerima siswa kurang mampu dan memberikan subsidi silang. Bagi yang mampu, dia juga mengajak mereka untuk menjadi bapak asuh atau membantu biaya pendidikan siswa kurang mampu.
Dengan berbagai inisiatif ini, Pemerintah Kota Depok berusaha keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan akses yang lebih baik ke pendidikan yang berkualitas bagi masyarakatnya. Semua upaya ini memastikan bahwa Kota Depok terus maju dalam pembangunan pendidikan yang berkelanjutan dan inklusif. (Edh)