Reporter: Sawijan
Malang | portaldesa.co.id – Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang Nelan Korban Jiwa, Liga Indonesia sementara Dihentikan. (LIB) menghentikan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 setelah kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, malang usai laga Arema vs Persebaya pada Sabtu (1/10).
Akhmad mengatakan keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan). Ini dilakukan untuk menghormati semua pihak, sambil menunggu proses investigasi dari PSSI.
Keterangan tersebut di terangkan oleh Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu dini hari.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur, Budi Santosa mengungkapkan, korban meninggal dunia akibat peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang kini menjadi 174 jiwa per pukul 10.30 WIB.
Sementara itu, korban yang mengalami luka berat ada 11 jiwa dan luka ringan yaitu 298 jiwa,” ujarnya,pada Minggu (2/10/2022).
Budi mengatakan, data ini bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai assessment Tim Dinkes Provinsi Jatim.
“Salain itu, ada delapan unit kendaraan polisi yang rusak berat akibat insiden itu. Dan fasilitas Stadion Kanjuruhan Malang rusak berat,” ucapnya.
Budi menjelaskan, ada delapan rumah sakit rujukan yang dipersiapkan untuk korban peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang.
RSUD Kanjuruhan, RS. Wafa Husada, RSB. Hasta Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Dr. Saiful Anwar, RSUD Gondang Legi, RSUD Mitra Delima, dan RSU Wajak Husada,” ujar Budi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyesalkan terjadinya insiden dalam laga Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Khofifah mengungkapkan,Peristiwa ini harus menjadi pembelajaran dan pendewasaan kita bersama, seluruh insan olahraga dan pecinta sepakbola Indonesia agar menjunjung tinggi sportivitas dalam setiap pertandingan.
Akhmad mengatakan Beberapa fasilitas di stadion berkapasitas 46.000 penonton tersebut juga rusak parah.kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut.
Akhmad mengungkapkan Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
Kericuhan itu berawal saat ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya.
Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas. Para pendukung yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion.
Jumlah suporter yang membutuhkan bantuan medis tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan. Banyak suporter yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion tersebut.