New Delhl | portaldesa.co.id – Seperti banyak orang di India, Sukhjinder juga bermimpi untuk bisa pindah ke Amerika Serikat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Namun, mimpi itu hancur ketika ia menjadi korban penipuan penyelundupan ilegal. Ia malah berakhir di Bali, Indonesia. Sukhjinder adalah satu dari sekitar 150 pria dan perempuan di India bagian utara yang menjadi korban sebuah geng penyelundup migran. Geng tersebut menjanjikan untuk membantu para korban untuk menetap di AS, namun malah memeras sejumlah besar uang dari mereka, Senin (17/4/2023).
Pihak kepolisian mengatakan kelompok tersebut, yang isinya semua orang India, menerbangkan para korban ke destinasi baru seperti Bali di Indonesia dan menyandera mereka selama berhari-hari untuk meminta uang tebusan dari keluarga mereka. Mereka menduga geng itu memilih negara-negara seperti Indonesia atau Singapura karena tiket pesawat yang murah dan adanya fasilitas “visa on arrival” bagi warga India yang datang ke negara tersebut. Orang-orang dari beberapa kota di India bagian utara menjadi target kelompok tersebut.
Tahun lalu, pihak kepolisian berhasil menangkap ayah dan istri dari “ketua kelompok”, yakni Sunny Kumar dan menemukan uang senilai 15 juta rupee atau setara Rp2,69 miliar di rumah mereka di Punjab. Sejauh ini, 11 orang telah ditangkap atas keterlibatan mereka dalam penipuan tersebut. Namun, Kumar dan pimpinan kelompok lainnya masih buron, diyakini mereka sedang bersembunyi di Indonesia.
Sukhjinder mengatakan ia pertama kali menghubungi Sunny Kumar pada Oktober ketika seorang kerabat mengatakan ia bisa membantu Sukhjinder pergi ke AS. Kumar menjanjikan akan membantunya jika ia membayar 4,5 juta rupee atau Rp812 juta. Rencananya, Sukhjinder pertama-tama akan melakukan perjalanan ke Bali, lalu Kumar dan timnya akan memetakan rute baginya untuk sampai ke Meksiko dan kemudian ke AS.
Namun, Sukhjinder malah disandera di tempat yang tidak diketahui selama 23 hari. Ia dipukuli dengan sangat kejam dan akhirnya harus berbohong kepada keluarganya untuk bisa terbang kembali ke India. Keluarganya harus membayar sejumlah uang kepada kelompok tersebut agar Sukhjinder bisa terbebas. Sukhjinder akhirnya berhasil kembali ke India, namun ia harus menjual lahan pertanian dan meminjam uang untuk bisa pergi ke AS. Sekarang kreditor meminta uangnya kembali dan ia tidak tahu harus berbuat apa.
Kasus seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi di India. Ribuan orang India memiliki impian untuk pindah ke luar negeri, terutama AS, dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Beberapa bahkan menjadi korban penyelundupan manusia karena keinginan mereka untuk mencapai mimpi tersebut.(Rz)