Jakarta | portaldesa.co.id – Polisi berhasil menangkap tersangka utama dalam kasus penipuan dana Study Tour SMAN 21 Bandung yang sempat menghebohkan media sosial. Kasus ini terkuak setelah ratusan siswa kelas XI melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap pembatalan Study Tour mereka yang diduga akibat penggelapan dana oleh oknum travel. Jumlah dana yang digelapkan mencapai Rp 400 juta.
Insiden penipuan dana study tour SMAN 21 Bandung bermula ketika ratusan siswa kelas XI merasa marah dan kecewa karena kegiatan Study Tour mereka yang semula direncanakan ke Yogyakarta terancam dibatalkan. Dugaan pembatalan ini disebabkan oleh dana siswa yang diduga digondol oleh pihak travel yang tidak bertanggung jawab.
Pada Rabu (24/5/2023), siswa bernama D dari SMAN 21 Bandung memberikan penjelasan kronologis kejadian. Menurutnya, pengumuman pembatalan Study Tour dikirim melalui grup perpesanan pada Selasa (23/5/2023) sekitar jam 19.00 WIB. Meskipun alasan pembatalan tidak jelas, sekolah mengadakan rapat dengan orang tua siswa untuk membahas masalah ini. Menurut D, terdapat oknum travel yang membawa kabur dana sebesar Rp 416 juta yang merupakan milik 320 siswa.
“Dikabarkan bahwa uangnya dibawa oleh pihak travel tersebut, katanya oleh istri oknum travel. Yang membuat kita kecewa adalah pembatalan ini terjadi hanya beberapa jam sebelum keberangkatan. Kami sudah bersiap-siap, melakukan persiapan packing, dan lain sebagainya. Rencana karya tulis ini telah direncanakan sejak 1-2 bulan yang lalu, dan seluruh siswa wajib ikut serta serta melunasi biaya satu minggu sebelumnya,” ungkap D pada Rabu (24/5/2023).
Travel yang diduga melakukan penggelapan dana Study Tour siswa SMAN 21 Bandung adalah perusahaan dengan inisial GTI. Kantor mereka terletak di Jalan H Moch Iskat, Kota Bandung. Namun, saat wartawan mendatangi kantor tersebut, terlihat bahwa perusahaan travel tersebut sudah tidak beroperasi lagi. Terdapat spanduk yang menunjukkan bahwa bangunan itu telah dijual.
Atas kejadian tersebut pihak sekolah segera mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. Lilis Komariah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di SMAN 21 Bandung, menyatakan bahwa para siswa tetap akan melakukan karya tulis mereka, hanya saja jadwalnya akan ditunda hingga pertengahan Juni.
Kemudian pihak travel yang batal memberangkatkan Study Tour siswa SMAN 21 Bandung pun buka suara. Mereka membantah telah menggelapkan dana pendaftaran Study Tour siswa yang nilainya mencapai Rp 400 juta.
Sementara itu, Tour Manager Grand Traveling Indonesia (GTI) Jimmy Tanumihardja mengatakan, perusahaannya justru dirugikan dengan polemik ini. Pasalnya, dia merasa semua yang tuduhan ke travelnya sama sekali di luar sepengetahuannya. Apalagi, Jimmy mengaku sudah rugi karena perusahaan telah mendepositokan sejumlah uang untuk hotel bagi para murid.
“Saya dirugikan karena saya sudah deposit segala macam, buat hotel, semua sudah saya bayar. Hilang semua hangus. Berita yang beredar saya dianggap mengambil uang. Padahal itu kesalahan besar”, terangnya, Rabu (24/5/2023).(Arf)